Pages

Minggu, 09 Desember 2012

CARA BELAJAR EFEKTIF PALING TEPAT

Belajar efektif memang membutuhkan kedisiplinan dan ketekunan yang serius. Memang dalam segala hal keseriusan sangat menentukan. Buat apa kalau metode belajarnya sudah tepat, tetapi dijalani dengan semau gue. Keberhasilan seseorang di masa mendatang, terletak pada bagaimana dia menjalankan usahanya pada masa sekarang. Jadi sekali lagi, sebuah impian besar pasti mampu diwujudkan asalkan direncanakan dan dijalankan dengan penuh keseriusan dan tanggung jawab yang besar. Pada kesempayan kali ini, kami akan memberikan beberapa cara belajar efektif. Selengkapnya, silahkan anda simak dari SituSaja.

Berikut ini adalah CARA BELAJAR EFEKTIF paling tepat yang dapat anda terapkan :

1. Rangkumlah materi inti sehingga menjadi sebuah ringkasan. Dalam semua materi pelajaran, pasti ada materi pokok. Nah, incarlah ini dan ringkaslah sehingga memudahkan anda dalam memahami setiap detail pelajaran. Dengan begitu, anda mampu memagang kuat apa yang sebenarnya harus dikuasai.

2. Aktiflah. Jangan menunggu bapak atau ibu guru atau dosen mengajukan sebuah pertanyaan kepada anda.Mulai sekarang, mulailah bertindak aktif ketika sedang dalam proses belajar mengajar di kelas. Jangan pasif. Dengan begitu, hal-hal yang sekiranya benar-benar belum anda fahami mempunyai peluang lebih besar untuk langsung dijelaskan solusinya oleh para pengajar anda.

3. Belajar kelompok. Nah, cara yang satu ini juga banyak memberikan manfaat yang sangat besar bagi anda. Dengan menerapkan belajar bersama atau kelompok, nantinya akan bisa saling sharing dengan teman-teman yang lain mengenai pokok-pokok materi pelajaran yang mungkin sulit dipecahkan atau difahami.

4. Mengembangkan materi pelajaran. Bagi sebagian besar pelajar, hal ini masih sangat jarang dilakukan atau diterapkan. Padahal jika hal ini dilakukan dengan baik, dampaknya akan sangat terlihat. Carilah segala hal / pertanyaan yang belum ada dalam soal-soal latihan, dan nantinya bisa anda tanyakan langsung kepada para bapak/ibu guru yang mengajar pelajaran itu. Mulai sekarang, kembangkanlah materi sebanyak mungkin agar bisa lebih mendalami materi pelajaran.

5. Kedisiplinan. Nah, hal ini merupakan salah satu kunci berhasil atau tidaknya segala sesuatu. Tanpa adanya sebuah kedisiplinan, sepertinya mustahil untuk mencapai hasil yang maksimal. Aturlah belajar anda dan jalankanlah apa yang sudah anda rencanakan dengan disiplin tinggi.

6.Referensi. Untuk mendapatkan referensi pendukung, pada jaman sekarang tidaklah sulit. Perpusatakaan sekolah / kampus sudah tersedia dengan sangat lengkap. Kalau memang anda belum bisa menemukan referensi yang anda inginkan, anda masih bisa menjelajah internet dengan sangat leluasa. Hampir segala sesuatu tersedia di dunia maya. Gunakanlah teknologi internet ini untuk mendukung belajar anda.

cerita pewayangan

Cerita cinta paling seru di dunia wayang
21 Feb 2009 33 Comments
by tridjoko in Uncategorized
Hanomanpun telah berhasil menyusup ke daerah musuh di Alengkadiraja yang penjagaannya konon paling ketat yang langsung diawasi oleh Raja Rahwana. Iapun menahan nafasnya dengan hati-hati supaya tidak terdengar oleh pengawal keputren yang menjaga Sinta, isteri Rama..
Sayup-sayup terdengar lagu nyanyian trenyuh yang mengiringi setiap langkah Hanoman ini :
Anoman ma/lumpat sampun/prapteng witing/nogosari… /Mulat mangandap/katingal/sang dyah ayu/kuru aking….
Hanoman telah/melompat/ke atas pohon/nagasari…./Melihat ke bawah/terlihat/sang wanita ayu/kurus badannya….
Hanoman has/jumped over/the tree of/nagasari…/Looking at bellow/seen by him/the beautiful woman/looks so frail….
Itulah salah satu segmen dalam cerita Ramayana yang dimulai dari tertariknya Maharaja Rahwana akan kecantikan Dewi Sinta yang ditinggalkan sendiri oleh Rama yang sedang berburu. Dengan ajian Rawarontek, Rahwanapun dengan mudah menarik, membopong dan melarikan Dewi Sinta tanpa kesulitan sama sekali karena semua penjaga Sinta jatuh tertidur dengan pulas begitu Rahwana telah datang di sekitar tempat Dewi Sinta lagi termenung..
Rama pun sangat kebingungan akan keberadaan isteri yang sangat dicintainya, Sinta. Dari olah TKP (tempat kejadian perkara), dan dengan saksi mata yang lengkap, berikut barang bukti materiil berupa selendang Dewi Sinta yang robek dan robekan kain Rahwana, Rama pun mengetahui bahwa seorang Raja yang sakti telah menculik isterinya ke sebuah pulau nun di ujung selatan negaranya…
Mengingat Raja Rahwana mempunyai bala tentara paling banyak jumlahnya, dipersenjatai dengan senjata paling modern, dengan doktrin negara yang kokoh, dan dijaga oleh Kumbakarna – adik Rahwana – raksasa yang sangat sakti, kelihatannya merupakan sebuah “mission impossible” bila Rama mengejar langsung Sinta menyeberangi lautan menuju Alengka. Karena kalau hal ini ia lakukan, ia seperti mengundang kematiannya sendiri (bahasa Jerman-nya “kutuk marani sunduk”…, Jerman = jejere kauman)..
Setelah hampir setahun Rama keluar masuk hutan dan tidak menemukan petunjuk tentang keberadaan Sinta, pada suatu hari Rama melihat seekor kera terjepit di antara 2 pohon. Dengan hati-hati kera tersebut ditolongnya dengan meminumkan sesendok demi sesendok air kelapa muda yang rasanya lebih enak dari “Ponari Sweat” itu. Ternyata kera yang menderita karena terjepit pohon itu bernama Sugriwa.
“Wahai Rama, raja yang agung, saya terjepit pohon karena dijepit oleh saudara saya Subali yang sangat sakti. Ia bisa mati, tapi begitu tubuhnya menjejak tanah, maka iapun hidup kembali”..
Rama pun lalu memberikan ilmu kanuragan dan ilmu olah pikiran tambahan sebesar 24 sks (setara program Master) kepada Sugriwa. Pada akhir program, Rama pun melakukan simulasi tempur dengan Sugriwa, dan Rama pun puas dengan kemajuan Sugriwa dan thesis akhir Sugriwa pun ia beri nilai A+ alias Magna Cum Laude…
Sugriwa pun siap untuk berangkat ke Gua Kiskenda, tempat Subali bertapa dan menunggui markas besarnya. “Hai Rama, wahai raja yang adil, jika saya nanti di Gua Kiskenda tolong diperhatikan aliran sungai yang keluar dari gua itu. Bila air sungai itu berwarna merah, berarti saya sudah tewas oleh Subali. Tapi bila air sungai itu berwarna putih, berarti Subali yang pralaya”..
Rama dan Sugriwa pun menuju gua kiskenda. Tapi untuk menjaga asas “fairness of the game”, Rama hanya menunggu di depan mulut gua. Iapun membangun bivak berupa daun pisang dan kayu-kayu kering yang berguguran. Tidak sampai 5 menit Sugriwa masuk gua, terdengar tereakan khas kera yang mere..mere..(Ngieh..geeeerrr …cuittt….geeeerrr…) dan gedebag-gedebug selama 7 hari 7 malam dan tidak ada jeda sedikitpun. Rama pun dengan sabar menunggui pertempuran antar 2 saudara yang paling sakti ini..
Di akhir hari ketujuh, ternyata sungai yang keluar dari Gua Kiskenda berwarna putih, berarti Subali pralaya dan Sugriwa pemenangnya…
Setelah menyembuhkan luka bekas pertempuran selama 10 hari 10 malam, Sugriwa pun merasa fit lagi. Dengan ditemani Hanoman, keponakan Sugriwa, dan 12 divisi pasukan kera…maka Rama, Sugriwa, Hanoman pun berjalan ke selatan menuju ke Alengka…
Singkat cerita, seperti nyanyian yang didendangkan oleh dalang …eh sinden, di awal cerita ini…
Cerita cinta Rama dan Sinta tidak ada duanya di dunia pewayangan. Secara kualitas dan kuantitas Cinta, cinta Rama kepada Sinta dan sebaliknya bener-bener “Nothing compare to you” lah…(lho kok jadi ngacau)…
Untuk jelasnya, baca aja deh komik Ramayana oleh R.A. Kosasih…
[Cerita ini saya persembahkan kepada teman saya Mas Didik alias Simbah, yang dulu waktu SD dan SMP suka memerankan Anoman dan karena itu sering mengelus-elus Dewi Sinta kecil yang diperankan oleh banyak cewek itu...]






Dongeng Cinta Kontemporer II - Metafora Asmara Bisma
Ditulis Oleh ARAGOS   
Minggu, 15 November 2009
SEPUTAR INDONESIA Sunday, 15 November 2009
KASMARAN TAK BERTANDA
   Dalang kondang Sujiwo Tedjo sedang memaparkan riwayat Bisma jatuh cinta dengan Dewi Amba. Pementasan wayang bertajuk Dongeng Cinta Kontemporer II "Kasmaran Tak Bertanda" itu berlangsung di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), 13 - 14 November Romeo-Juliet adalah kisah cinta sepanjang masa. Dalam pewayangan,kisah cinta Bisma-Amba tidak kalah memesona.Dalang Sujiwo Tedjo menempatkannya dalam situasi kekinian. Siapa yang tidak kenal kisah cinta yang dituturkan sepanjang masa dari nenek kepada cucunya dalam Romeo dan Juliet?
Kisah cinta mengharukan antara Bisma dengan Dewi Amba dibawakan oleh Sujiwo Tedjo dalam pentas wayang multimedia bertajuk Dongeng Cinta Kontemporer II “Kasmaran Tak Bertanda” di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ) 13-14 November. Kisah cinta antara dua insan tersebut, diawali dengan kisah kelahiran Bisma. Bisma dilahirkan di hari yang penuh air, ketika hujan melanda Jakarta dan ketika banjir mulai menggenangi setiap pelosok Ibu Kota. Setelah dewasa, dan pada hari yang dingin, Bisma akan dilantik oleh ayahnya menjadi Raja Astina.
Pelantikan Bisma ditandai dan dimeriahkan oleh paduan suara dan iringan piano dari Universitas Parahyangan. Sedang tata panggung menggambarkan hutan di dunia pewayangan di sebuah negara bernama Astinapura yang subur dan penuh dengan kehijauan pepohonan. Menjelang pelantikannya, tiba-tiba datanglah seorang perempuan. Perempuan itu minta pelantikan Bisma dibatalkan.Karena merasa anaknyalah yang berhak atas tahta kerajaan Astinapura.
 Ternyata suatu ketika, saat sang ayahanda Bisma, Prabu Santanu sedang berburu di hutan, sang ayahanda bertemu dengan seorang wanita yang kemudian digaulinya. Hingga akhirnya Bisma memiliki adik tiri yang baru diketahuinya menjelang dirinya akan dilantik menjadi Raja Astinapura. Kegalauan sang prabu digambarkan dengan hadirnya layar berwarna merah darah,seiring dengan sumpah kepada bumi dan semesta yang diikrarkan Bisma, demi kebahagiaan ayahandanya. Dalam sumpahnya, Bisma berteriak,“Hei alam raya, ketahuilah, aku Bisma yang berarti menggemparkan, telah meletakkan tahta. Hai perempuan, demi menguji kesetiaanku. Aku tidak akan pernah kawin sepanjang masa.” Dongeng Cinta Kontemporer II “Kasmaran Tak Bertanda” dilanjutkan dengan cerita raja baru telah dilantik menjadi Raja Astina. Namun, sebagai kakak tiri yang baik, Bisma merasa iba kepada adik tirinya, karena sang raja belum mendapatkan pendamping. Berangkatlah Bisma untuk melihat sayembara di negara tetangga yang waktu itu mengadakan sayembara untuk mencari pendamping tiga putri mereka yang cantik jelita. Dalam sayembara tersebut terjadi perang antara banyak orang. Perang itu digambarkan Sujiwo dengan apik dengan memasukkan unsur politis dalam pementasannya.“ Ada banyak orang, ada KPK, Polisi dan Jaksa, semua memperebutkan putri yang tengah mengadakan sayembara”. Dewa Brata atau samaran Bisma akhirnya memenangkan sayembara dan berhak mendapatkan sang putri.
 Di tengah jalan, saat pulang, Bisma teringat akan sumpahnya, tidak akan kawin sepanjang usianya. Akhirnya diputuskannya untuk mencarikan jodoh ketiga putri tersebut.Namun,salah satu putri, yaitu Dewi Amba tidak mau meninggalkan Bisma. Walaupun Bisma telah menyerahkan Dewi Amba kembali kepada kekasihnya.“Kamu Dewi Amba, sekarang di tengah jalan, aku ingat bahwa aku telah bersumpah wadak sehingga kamu tidak mungkin aku kawini.
 Kawinlah dengan saudaraku bernama Citrawiryo,”kata Bisma membujuk Dewi Amba agar mau menikah dengan adik tirinya. Namun, Dewi Amba menolak tawaran itu dan lebih memilih hidup seorang diri di alam raya.Kesendirian Dewi Amba digambarkan dengan sayatan biola yang melengking sunyi. Digambarkan pula Dewi Amba menganyam bunga padma yang tidak pernah layu sepanjang sejarah manusia. Dia menganyam dan bersumpah untuk menganyam padma sepanjang hidupnya.
 Di tengah pementasan, dalang yang juga penulis itu bercanda dengan penonton dan sedikit mengubah jalan cerita wayang yang dimainkannya. “Masa negara saja yang bisa berubah-ubah, pentas juga bisa ‘rek’,” kata Sujiwo Tejo menyindir kekisruhan yang terjadi akhirakhir ini, yang  disambut heboh tawa penonton. Kesendirian Dewi Amba,akhirnya terlihat oleh Bisma yang tengah bertapa di ketinggian.Dari tempatnya bertapa itu Bisma melihat seorang perempuan tengah merangkai padma, sambil menembangkan lagu Jawa yang sudah sangat tua. “Apakah dia merangkai bunga karena dendam kepada Bisma, atau dia cinta pada Bisma.
Betapa banyaknya profesor di dunia,tidak ada seorang pun yang bisa mendefinisikan tentang hati perempuan,” kata Bisma yang mulai merasakan bahwa dirinya jatuh cinta pada Amba. Dalam pertapaannya, Bisma selalu mereka-reka,siapakah yang kelak memakai kalung padma yang dirangkai Amba, sedang Perang Bharatayuda telah berjalan sembilan hari. Saat Bisma diangkat menjadi Senopati, pasukan Pandawa nyaris kocar-kacir ketakutan. Kresna penasihat Pandawa melihat negaranya akan hancur, lalu menitikkan air mata. Lagu sedih melantun dengan apik dari deretan penonton yang bercerita tentang peperangan. Sementara di layar tertulis, menangislah di laut, laut keringat kami.Berpesiarlah di laut, laut keringat kami. Bergerak, bergerak tetap bergerak.Berat kita pikul ringan kita jinjing. Sambil menampilkan foto anak-anak dan masyarakat kecil yang tengah berjuang hidup. Gambar perselingkuhan anggota
dewan, orang-orang diangkut Satpol PP, demo di DPR, kehancuran usai bencana,demo di manamana, Bibit dan Chandra,Anggodo dan foto para koruptor, menjadi gambaran yang menggambarkan kekacauan Astina saat itu. “Tidak ada yang tahu apa yang terjadi saat Perang Baratayuda.
Tidak ada yang tahu kalau Bisma tersenyum dalam kekalahannya ketika panah dari Srikandi dilepaskan,” kata Sujiwo Tejo di akhir pementasannya. Gugurnya Bisma diiringi dengan lagu Gugur Bunga dan di atas panggung digambarkan dua sosok tokoh wayang, Bisma dan Amba diangkat ke surga sambil bergandengan tangan dan sesekali berpelukan.
(bernadette lilia nova)

Dikutip Sepenuhnya dari Harian Seputar Indonesia:
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/284160/44/

Jumat, 07 Desember 2012

Pascal VS C++

Dalam dunia competitive programming, terutama tingkat sekolah menegah, lebih sering menggunakan Pascal dan C/C++ dalam kompetisinya. Mana yang lebih di-unggul-kan? Kita simak dari artikel berikut ini:

Pascal dan C++ merupakan dua buah bahasa yang sangat populer untuk kompetisi pemrograman. Hampir semua kompetisi menyediakan kedua bahasa ini. Bahkan, OSN dan IOI hanya memperbolehkan peserta untuk menggunakan Pascal dan C/C++. Untuk tingkat SMA, memang biasanya hanya kedua bahasa tersebut yang digunakan; bahasa Java baru muncul pada kompetisi tingkat perguruan tinggi.
Jika diberikan pilihan, biasanya kita bertanya, bahasa mana yang lebih bagus? Dalam kasus ini, hampir semua sepakat bahwa jawabannya adalah: tidak ada bahasa yang benar-benar paling bagus. Semua bahasa diciptakan dengan tujuan dan lingkup masing-masing. Mari kita telaah satu-persatu.
Pascal, diciptakan oleh Niklaus Wirth (nama Pascal adalah penghormatan untuk Blaise Pascal), merupakan bahasa yang cocok untuk pemula atau orang yang baru belajar bahasa pemrograman. Sintaks (aturan penulisan) bahasa ini relatif sederhana dibandingkan bahasa lain, karena Pascal memang banyak digunakan untuk proses pembelajaran pemrograman terstruktur. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa pemrograman di sekolah-sekolah kebanyakan menggunakan bahasa Pascal. OSK dan OSP Indonesia saat ini pun menggunakan bahasa pseudopascal, yaitu bahasa yang mirip Pascal dan hanya menekankan level algoritmik saja, bukan implementasi dalam kode.
C++, diciptakan oleh Bjarne Stroustrup, merupakan bahasa yang didesain untuk berbagai penggunaan, bahkan untuk membuat sebuah operating system. Karena itulah, C++ menyediakan banyak fitur yang tidak tersedia pada Pascal, misalnya multiple inheritance. Tentu saja, fitur yang paling diunggulkan khususnya untuk kompetisi adalah adanya pustaka STL yang berisi berbagai fungsi dan struktur data yang siap pakai.
Kedua bahasa yang disebutkan tadi tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pertama, dalam hal sintaks bahasa. C++ memiliki struktur yang lebih fleksibel, sehingga memungkinkan pengetikan kode yang lebih cepat dibandingkan Pascal. Namun, karena fleksibilitas yang menurut sebagian orang terlalu tinggi, terkadang membuat penggunanya sering membuat bug berbahaya tanpa disadari. Hal ini berbeda dengan Pascal yang cukup ketat dalam menerapkan aturan sintaks. Hal ini pulalah yang membuat Petr Mitrichev, peringkat 1 TopCoder Algorithm saat ini, memilih bahasa selain C++ untuk kompetisi agar sulit membuat bug yang konyol.
Kedua, pustaka STL merupakan alasan utama para coder untuk memilih bahasa C++. Pustaka ini cukup lengkap, berisi banyak fungsi dan struktur data yang krusial dalam kompetisi pemrograman. Misalnya, fungsi pengurutan (sorting). Menurut para pengguna C++, daripada membuat fungsi quicksort sendiri, lebih baik menggunakan fungsi yang telah ada. Mengapa harus 'reinvent the wheel'? Penulisan kode pun akan lebih cepat. Namun, menurut para pengguna Pascal, akan lebih baik untuk menulis sendiri fungsi tersebut agar pemahaman kita semakin mendalam dan penulisan kode kita semakin fasih.
Cukup banyak pendapat yang dikemukakan oleh pengguna-pengguna kedua bahasa tersebut. Bagaimana menyikapinya? Menurut penulis, akan lebih baik kalau kita menguasai kedua bahasa tersebut, dan menggunakannya pada saat yang tepat. Juga sebaiknya tidak menjelek-jelekkan bahasa lain, karena setiap bahasa memiliki tempatnya masing-masing.
Kesimpulannya, meskipun pilihan bahasa itu penting, yang terpenting adalah bagaimana kita bisa memaksimalkan pilihan kita tersebut. Gennady Korotkevich (dikenal juga dengan nama tourist) sukses memenangkan tiga IOI berturut-turut, 2009-2011, dengan bahasa Pascal. Lou Tiancheng (dikenal juga dengan nama ACRush) menempati posisi yang tinggi dalam TopCoder Algorithm dengan bahasa C++. Terbukti bahwa kita sebenarnya dapat meraih keberhasilan dengan pilihan bahasa apapun. Jadi, apa pilihanmu? Apapun itu, kuasailah dengan baik dan jadilah yang terbaik.
(oleh Ashar Fuadi, Perak IOI 2010, Fasilkom UI)

Kamis, 06 Desember 2012

Kategori Bahasan : Hadits (1)

Malu, Adalah Akhlak Islam

Senin, 3 Desember 2012 10:34:30 WIB

MALU, ADALAH AKHLAK ISLAM

Oleh
Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas



عَنْ أَبِيْ مَسْعُوْدٍٍ اْلأَنْصَاريِ الْبَدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ((إِنَّ مِـمَّـا أَدْرَكَ النَّاسُ مِنْ كَلاَمِِ النُّبُوَّةِ اْلأُوْلَى : إِذَا لَمْ تَسْتَحْيِ ؛ فَاصْنَعْ مَا شِئْتَ)). رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.

Dari Abu Mas’ûd ‘Uqbah bin ‘Amr al-Anshârî al-Badri radhiyallâhu ‘anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui oleh manusia dari kalimat kenabian terdahulu adalah, ‘Jika engkau tidak malu, berbuatlah sesukamu.’”

TAKHRÎJ HADÎTS
Hadits ini shahîh diriwayatkan oleh: Al-Bukhâri (no. 3483, 3484, 6120), Ahmad (IV/121, 122, V/273), Abû Dâwud (no. 4797), Ibnu Mâjah (no. 4183), ath-Thabrâni dalam al-Mu’jâmul Ausath (no. 2332), Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyâ' (IV/411, VIII/129), al-Baihaqi (X/192), al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (no. 3597), ath-Thayâlisi (no. 655), dan Ibnu Hibbân (no. 606-at-Ta’lîqâtul Hisân).

PENJELASAN HADÎTS
A. Pengertian Malu
Malu adalah satu kata yang mencakup perbuatan menjauhi segala apa yang dibenci.[1]

Imam Ibnul Qayyim rahimahullâh berkata, “Malu berasal dari kata hayaah (hidup), dan ada yang berpendapat bahwa malu berasal dari kata al-hayaa (hujan), tetapi makna ini tidak masyhûr. Hidup dan matinya hati seseorang sangat mempengaruhi sifat malu orang tersebut. Begitu pula dengan hilangnya rasa malu, dipengaruhi oleh kadar kematian hati dan ruh seseorang. Sehingga setiap kali hati hidup, pada saat itu pula rasa malu menjadi lebih sempurna.

Al-Junaid rahimahullâh berkata, “Rasa malu yaitu melihat kenikmatan dan keteledoran sehingga menimbulkan suatu kondisi yang disebut dengan malu. Hakikat malu ialah sikap yang memotivasi untuk meninggalkan keburukan dan mencegah sikap menyia-nyiakan hak pemiliknya.’”[2]

Kesimpulan definisi di atas ialah bahwa malu adalah akhlak (perangai) yang mendorong seseorang untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang buruk dan tercela, sehingga mampu menghalangi seseorang dari melakukan dosa dan maksiat serta mencegah sikap melalaikan hak orang lain.[3]

B. Keutamaan Malu
1. Malu pada hakikatnya tidak mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan. Malu mengajak pemiliknya agar menghias diri dengan yang mulia dan menjauhkan diri dari sifat-sifat yang hina.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اَلْـحَيَاءُ لاَ يَأْتِيْ إِلاَّ بِخَيْـرٍ.

“Malu itu tidak mendatangkan sesuatu melainkan kebaikan semata-mata.” [Muttafaq ‘alaihi]

Dalam riwayat Muslim disebutkan,

اَلْـحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ.

“Malu itu kebaikan seluruhnya.” [4]

Malu adalah akhlak para Nabi , terutama pemimpin mereka, yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang lebih pemalu daripada gadis yang sedang dipingit.

2. Malu Adalah Cabang Keimanan.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َاْلإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّوْنَ شُعْبَةً، فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ، وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ اْلأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ َاْلإِيْمَانُ.

“Iman memiliki lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang paling tinggi adalah perkataan ‘Lâ ilâha illallâh,’ dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan) dari jalan. Dan malu adalah salah satu cabang Iman.”[5]

3. Allah Azza Wa Jalla Cinta Kepada Orang-Orang Yang Malu.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ حَيِيٌّ سِتِّيْرٌ يُـحِبُّ الْـحَيَاءَ وَالسِّتْرَ ، فَإِذَا اغْتَسَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَتِرْ.

“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla Maha Pemalu, Maha Menutupi, Dia mencintai rasa malu dan ketertutupan. Apabila salah seorang dari kalian mandi, maka hendaklah dia menutup diri.”[6]

4. Malu Adalah Akhlak Para Malaikat.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَلاَ أَسْتَحْيِ مِنْ رُجُلٍ تَسْتَحْيِ مِنْهُ الْـمَلاَ ئِكَةُ.

“Apakah aku tidak pantas merasa malu terhadap seseorang, padahal para Malaikat merasa malu kepadanya.”[7]

5. Malu Adalah Akhlak Islam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ لِكُلِّ دِيْنٍ خُلُقًا وَخَلُقُ اْلإِسْلاَمِ الْـحَيَاءُ.

“Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu.”[8]

6. Malu Sebagai Pencegah Pemiliknya Dari Melakukan Maksiat.
Ada salah seorang Shahabat Radhiyallahu anhu yang mengecam saudaranya dalam masalah malu dan ia berkata kepadanya, “Sungguh, malu telah merugikanmu.” Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

دَعْهُ ، فَإِنَّ الْـحَيَاءَ مِنَ الإيْمَـانِ.

“Biarkan dia, karena malu termasuk iman.”[9]

Abu ‘Ubaid al-Harawi rahimahullâh berkata, “Maknanya, bahwa orang itu berhenti dari perbuatan maksiatnya karena rasa malunya, sehingga rasa malu itu seperti iman yang mencegah antara dia dengan perbuatan maksiat.”[10]

7. Malu Senantiasa Seiring Dengan Iman, Bila Salah Satunya Tercabut Hilanglah Yang Lainnya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اَلْـحَيَاءُ وَ اْلإِيْمَانُ قُرِنَا جَمِـيْعًا ، فَإِذَا رُفِعَ أَحَدُهُمَا رُفِعَ اْلاَ خَرُ.

“Malu dan iman senantiasa bersama. Apabila salah satunya dicabut, maka hilanglah yang lainnya.”[11]

8. Malu Akan Mengantarkan Seseorang Ke Surga.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اَلْـحَيَاءُ مِنَ اْلإِيْمَانِ وَ َاْلإِيْمَانُ فِـي الْـجَنَّةِ ، وَالْبَذَاءُ مِنَ الْـجَفَاءِ وَالْـجَفَاءُ فِـي النَّارِ.

“Malu adalah bagian dari iman, sedang iman tempatnya di Surga dan perkataan kotor adalah bagian dari tabiat kasar, sedang tabiat kasar tempatnya di Neraka.”[12]

C. Malu Adalah Warisan Para Nabi Terdahulu
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda , “Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui manusia dari kalimat kenabian terdahulu…"

Maksudnya, ini sebagai hikmah kenabian yang sangat agung, yang mengajak kepada rasa malu, yang merupakan satu perkara yang diwariskan oleh para Nabi kepada manusia generasi demi generasi hingga kepada generasi awal umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Di antara perkara yang didakwahkan oleh para Nabi terdahulu kepada hamba Allah Azza wa Jalla adalah berakhlak malu.[13]

Sesungguhnya sifat malu ini senantiasa terpuji, dianggap baik, dan diperintahkan serta tidak dihapus dari syari’at-syari’at para nabi terdahulu.[14]

D. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam Adalah Sosok Pribadi Yang Sangat Pemalu
Allah Azza wa Jalla berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتَ النَّبِيِّ إِلَّا أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَىٰ طَعَامٍ غَيْرَ نَاظِرِينَ إِنَاهُ وَلَٰكِنْ إِذَا دُعِيتُمْ فَادْخُلُوا فَإِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِرُوا وَلَا مُسْتَأْنِسِينَ لِحَدِيثٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكُمْ كَانَ يُؤْذِي النَّبِيَّ فَيَسْتَحْيِي مِنْكُمْ ۖ وَاللَّهُ لَا يَسْتَحْيِي مِنَ الْحَقِّ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah- rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk Makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak (makanannya), tetapi jika kamu diundang Maka masuklah dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa asyik memperpanjang percakapan. Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi lalu Nabi malu kepadamu (untuk menyuruh kamu keluar), dan Allah tidak malu (menerangkan) yang benar. [al-Ahzâb/ 33:53]

Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu anhu berkata,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَشَدَّ حَيَاءً مِنَ الْعَذْرَاءِ فِـيْ خِدْرِهَا.

“Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam lebih pemalu daripada gadis yang dipingit di kamarnya.”[15]

Imam al-Qurthubi rahimahullâh berkata, “Malu yang dibenarkan adalah malu yang dijadikan Allah Azza wa Jalla sebagai bagian dari keimanan dan perintah-Nya, bukan yang berasal dari gharîzah (tabiat). Akan tetapi, tabiat akan membantu terciptanya sifat malu yang usahakan (muktasab), sehingga menjadi tabiat itu sendiri. Nabi n memiliki dua jenis malu ini, akan tetapi sifat tabiat beliau lebih malu daripada gadis yang dipingit, sedang yang muktasab (yang diperoleh) berada pada puncak tertinggi.”[16]

E. Makna Perintah Untuk Malu Dalam Hadits Ini
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , “Jika engkau tidak merasa malu, berbuatlah sesukamu.”

Ada beberapa pendapat ulama mengenai penafsiran dari perintah dalam hadits ini, di antaranya:

1. Perintah Tersebut Mengandung Arti Peringatan Dan Ancaman
Maksudnya, jika engkau tidak punya rasa malu, maka berbuatlah apa saja sesukamu karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan yang setimpal dengan perbuatanmu itu, baik di dunia maupun di akhirat atau kedua-duanya. Seperti firman Allah Azza wa Jalla :

اعْمَلُوا مَا شِئْتُمْ ۖ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

perbuatlah apa yang kamu kehendaki; Sesungguhnya Dia Maha melihat apa yang kamu kerjakan.[Fushilat/41:40]

2. Perintah Tersebut Mengandung Arti Penjelasan.
Maksudnya, barangsiapa tidak memiliki rasa malu, maka ia berbuat apa saja yang ia inginkan, karena sesuatu yang menghalangi seseorang untuk berbuat buruk adalah rasa malu. Jadi, orang yang tidak malu akan larut dalam perbuatan keji dan mungkar, serta perbuatan-perbuatan yang dijauhi orang-orang yang mempunyai rasa malu. Ini sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ.

“Barangsiapa berdusta kepadaku dengan sengaja, hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di Neraka.”[17]

Sabda beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas bentuknya berupa perintah, namun maknanya adalah penjelasan bahwa barangsiapa berdusta terhadapku, ia telah menyiapkan tempat duduknya di Neraka.[18]

3. Perintah Tersebut Mengandung Arti Pembolehan.
Imam an-Nawawi rahimahullâh berkata, “Perintah tersebut mengandung arti pembolehan. Maksudnya, jika engkau akan mengerjakan sesuatu, maka lihatlah, jika perbuatan itu merupakan sesuatu yang menjadikan engkau tidak merasa malu kepada Allah Azza wa Jalla dan manusia, maka lakukanlah, jika tidak, maka tinggalkanlah.”[19]

Pendapat yang paling benar adalah pendapat yang pertama, yang merupakan pendapat jumhur ulama.[20]

F. Malu Itu Ada Dua Jenis
1. Malu Yang Merupakan Tabiat Dan Watak Bawaan
Malu seperti ini adalah akhlak paling mulia yang diberikan Allah Azza wa Jalla kepada seorang hamba. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اَلْـحَيَاءُ لاَ يَأْتِيْ إلاَّ بِخَيْرٍ.

“Malu tidak mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan.”[21]

Malu seperti ini menghalangi seseorang dari mengerjakan perbuatan buruk dan tercela serta mendorongnya agar berakhlak mulia. Dalam konteks ini, malu itu termasuk iman. Al-Jarrâh bin ‘Abdullâh al-Hakami berkata, “Aku tinggalkan dosa selama empat puluh tahun karena malu, kemudian aku mendapatkan sifat wara’ (takwa).”[22]

2. Malu Yang Timbul Karena Adanya Usaha.
Yaitu malu yang didapatkan dengan ma’rifatullâh (mengenal Allah Azza wa Jalla ) dengan mengenal keagungan-Nya, kedekatan-Nya dengan hamba-Nya, perhatian-Nya terhadap mereka, pengetahuan-Nya terhadap mata yang berkhianat dan apa saja yang dirahasiakan oleh hati. Malu yang didapat dengan usaha inilah yang dijadikan oleh Allah Azza wa Jalla sebagai bagian dari iman. Siapa saja yang tidak memiliki malu, baik yang berasal dari tabi’at maupun yang didapat dengan usaha, maka tidak ada sama sekali yang menahannya dari terjatuh ke dalam perbuatan keji dan maksiat sehingga seorang hamba menjadi setan yang terkutuk yang berjalan di muka bumi dengan tubuh manusia. Kita memohon keselamatan kepada Allah Azza wa Jalla .[23]

Dahulu, orang-orang Jahiliyyah –yang berada di atas kebodohannya- sangat merasa berat untuk melakukan hal-hal yang buruk karena dicegah oleh rasa malunya, diantara contohnya ialah apa yang dialami oleh Abu Sufyan ketika bersama Heraklius ketika ia ditanya tentang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Abu Sufyan berkata,

فَوَ اللهِ ، لَوْ لاَ الْـحَيَاءُ مِنْ أَنْ يَأْثِرُوْا عَلَيَّ كَذِبًا لَكَذَبْتُ عَلَيْهِ.

“Demi Allah Azza wa Jalla , kalau bukan karena rasa malu yang menjadikan aku khawatir dituduh oleh mereka sebagai pendusta, niscaya aku akan berbohong kepadanya (tentang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam).”[24]

Rasa malu telah menghalanginya untuk membuat kedustaan atas nama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam karena ia malu jika dituduh sebagai pendusta.

G. Konsekuensi Malu Menurut Syari’at Islam
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اِسْتَحْيُوْا مِنَ اللهِ حَقَّ الْـحَيَاءِ، مَنِ اسْتَحْىَ مِنَ اللهِ حَقَّ الْـحَيَاءِ فَلْيَحْفَظِ الرَّأْسَ وَمَا وَعَى وَالْبَطْنَ وَمَا حَوَى وَلْيَذْكُرٍِِِِِِِِِِِِِِ الْـمَوْتَ وَالْبِلَى، وَمَنْ أَرَادَ اْلأَخِِِِرَة تَرَكَ زِيْنَةَ الدُّنْيَا، فَمَنْ فَعَلَ ذَلِكَ فَقَدِ اسْتَحْيَا مِنَ اللهِ حَقَّ الْـحَيَاءِ.

Hendaklah kalian malu kepada Allah Azza wa Jalla dengan sebenar-benar malu. Barang-siapa yang malu kepada Allah Azza wa Jalla dengan sebenar-benar malu, maka hendaklah ia menjaga kepala dan apa yang ada padanya, hendaklah ia menjaga perut dan apa yang dikandungnya, dan hendaklah ia selalu ingat kematian dan busuknya jasad. Barangsiapa yang menginginkan kehidupan akhirat hendaklah ia meninggalkan perhiasan dunia. Dan barangsiapa yang mengerjakan yang demikian, maka sungguh ia telah malu kepada Allah Azza wa Jalla dengan sebenar-benar malu.[25]

H. Malu Yang Tercela
Qâdhi ‘Iyâdh rahimahullâh dan yang lainnya mengatakan, “Malu yang menyebabkan menyia-nyiakan hak bukanlah malu yang disyari’atkan, bahkan itu ketidakmampuan dan kelemahan. Adapun ia dimutlakkan dengan sebutan malu karena menyerupai malu yang disyari’atkan.”[26] Dengan demikian, malu yang menyebabkan pelakunya menyia-nyiakan hak Allah Azza wa Jalla sehingga ia beribadah kepada Allah dengan kebodohan tanpa mau bertanya tentang urusan agamanya, menyia-nyiakan hak-hak dirinya sendiri, hak-hak orang yang menjadi tanggungannya, dan hak-hak kaum muslimin, adalah tercela karena pada hakikatnya ia adalah kelemahan dan ketidakberdayaan.[27]

Di antara sifat malu yang tercela adalah malu untuk menuntut ilmu syar’i, malu mengaji, malu membaca Alqur-an, malu melakukan amar ma’ruf nahi munkar yang menjadi kewajiban seorang Muslim, malu untuk shalat berjama’ah di masjid bersama kaum muslimin, malu memakai busana Muslimah yang syar’i, malu mencari nafkah yang halal untuk keluarganya bagi laki-laki, dan yang semisalnya. Sifat malu seperti ini tercela karena akan menghalanginya memperoleh kebaikan yang sangat besar.

Tentang tidak bolehnya malu dalam menuntut ilmu, Imam Mujahid rahimahullah berkata,

لاَ يَتَعَلَّمُ الْعِلْمَ مُسْتَحْيٍ وَلاَ مُسْتَكْبِـرٌ.

Orang yang malu dan orang yang sombong tidak akan mendapatkan ilmu.[28]

Ummul Mukminin ‘Âisyah Radhiyallâhu ‘anha pernah berkata tentang sifat para wanita Anshâr,

نِعْمَ النِّسَاءُ نِسَاءُ اْلأَنْصَارِ ، لَـمْ يَمْنَعْهُنَّ الْـحَيَاءُ أَنْ يَتَفَقَّهْنَ فِـي الدِّيْنِ.

Sebaik-baik wanita adalah wanita Anshâr. Rasa malu tidak menghalangi mereka untuk memperdalam ilmu Agama.[29]

Para wanita Anshâr radhiyallâhu ‘anhunna selalu bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam jika ada permasalahan agama yang masih rumit bagi mereka. Rasa malu tidak menghalangi mereka demi menimba ilmu yang bermanfaat.

Ummu Sulaim radhiyallâhu ‘anha pernah bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ! Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla tidak malu terhadap kebenaran, apakah seorang wanita wajib mandi apabila ia mimpi (berjimâ’)?” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Apabila ia melihat air.”[30]

I. Wanita Muslimah Dan Rasa Malu
Wanita Muslimah menghiasi dirinya dengan rasa malu. Di dalamnya kaum muslimin bekerjasama untuk memakmurkan bumi dan mendidik generasi dengan kesucian fithrah kewanitaan yang selamat. Al-Qur-anul Karim telah mengisyaratkan ketika Allah Ta’ala menceritakan salah satu anak perempuan dari salah seorang bapak dari suku Madyan. Allah Ta’ala berfirman,

فَجَاءَتْهُ إِحْدَاهُمَا تَمْشِي عَلَى اسْتِحْيَاءٍ قَالَتْ إِنَّ أَبِي يَدْعُوكَ لِيَجْزِيَكَ أَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَنَا

“Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua perempuan itu berjalan dengan malu-malu, dia berkata, ‘Sesungguhnya ayahku mengundangmu untuk memberi balasan sebagai imbalan atas (kebaikan)mu memberi minum (ternak kami)…” [Al-Qashash/28: 25]

Dia datang dengan mengemban tugas dari ayahnya, berjalan dengan cara berjalannya seorang gadis yang suci dan terhormat ketika menemui kaum laki-laki; tidak seronok, tidak genit, tidak angkuh, dan tidak merangsang. Namun, walau malu tampak dari cara berjalannya, dia tetap dapat menjelaskan maksudnya dengan jelas dan mendetail, tidak grogi dan tidak terbata-bata. Semua itu timbul dari fithrahnya yang selamat, bersih, dan lurus. Gadis yang lurus merasa malu dengan fithrahnya ketika bertemu dengan kaum laki-laki yang berbicara dengannya, tetapi karena kesuciannya dan keistiqamahannya, dia tidak panik karena kepanikan sering kali menimbulkan dorongan, godaan, dan rangsangan. Dia berbicara sesuai dengan yang dibutuhkan dan tidak lebih dari itu.

Adapun wanita yang disifati pada zaman dahulu sebagai wanita yang suka keluyuran adalah wanita yang pada zaman sekarang disebut sebagai wanita tomboy, membuka aurat, tabarruj (bersolek), campur baur dengan laki-laki tanpa ada kebutuhan yang dibenarkan syari’at, maka wanita tersebut adalah wanita yang tidak dididik oleh Al-Qur-an dan adab-adab Islam. Dia mengganti rasa malu dan ketaatan kepada Allah dengan sifat lancang, maksiat, dan durhaka, merasuk ke dalam dirinya apa-apa yang diinginkan musuh-musuh Allah berupa kehancuran dan kebinasaan di dunia dan akhirat.[31] Nas-alullaah as-salaamah wal ‘aafiyah.

Setiap suami atau kepala rumah tangga wajib berhati-hati dan wajib menjaga istri dan anak-anak perempuannya agar tidak mengikuti pergaulan dan mode-mode yang merusak dan menghilangkan rasa malu seperti terbukanya aurat, bersolek, berjalan dengan laki-laki yang bukan mahram, ngobrol dengan laki-laki yang bukan mahram, pacaran, dan lain-lain. Para suami dan orang tua wajib mendidik anak-anak perempuan mereka di atas rasa malu karena rasa malu adalah perhiasan kaum wanita. Apabila ia melepaskan rasa malu itu, maka semua keutamaan yang ada padanya pun ikut hilang.

J. Buah Dari Rasa Malu
Buah dari rasa malu adalah ‘iffah (menjaga kehormatan). Siapa saja yang memiliki rasa malu hingga mewarnai seluruh amalnya, niscaya ia akan berlaku ‘iffah. Dan dari buahnya pula adalah bersifat wafa' (setia/menepati janji).

Imam Ibnu Hibban al-Busti rahimahullaah berkata, “Wajib bagi orang yang berakal untuk bersikap malu terhadap sesama manusia. Diantara berkah yang mulia yang didapat dari membiasakan diri bersikap malu adalah akan terbiasa berperilaku terpuji dan menjauhi perilaku tercela. Disamping itu berkah yang lain adalah selamat dari api Neraka, yakni dengan cara senantiasa malu saat hendak mengerjakan sesuatu yang dilarang Allah. Karena, manusia memiliki tabiat baik dan buruk saat bermuamalah dengan Allah dan saat berhubungan sosial dengan orang lain.

Bila rasa malunya lebih dominan, maka kuat pula perilaku baiknya, sedang perilaku jeleknya melemah. Saat sikap malu melemah, maka sikap buruknya menguat dan kebaikannya meredup.[32]

Beliau melanjutkan, “Sesungguhnya seseorang apabila bertambah kuat rasa malunya maka ia akan melindungi kehormatannya, mengubur dalam-dalam kejelekannya, dan menyebarkan kebaikan-kebaikannya. Siapa yang hilang rasa malunya, pasti hilang pula kebahagiaannya; siapa yang hilang kebahagiaannya, pasti akan hina dan dibenci oleh manusia; siapa yang dibenci manusia pasti ia akan disakiti; siapa yang disakiti pasti akan bersedih; siapa yang bersedih pasti memikirkannya; siapa yang pikirannya tertimpa ujian, maka sebagian besar ucapannya menjadi dosa baginya dan tidak mendatangkan pahala. Tidak ada obat bagi orang yang tidak memiliki rasa malu; tidak ada rasa malu bagi orang yang tidak memiliki sifat setia; dan tidak ada kesetiaan bagi orang yang tidak memiliki kawan. Siapa yang sedikit rasa malunya, ia akan berbuat sekehendaknya dan berucap apa saja yang disukainya.”

FAWÂÎD HADÎTS
1. Malu adalah salah satu wasiat yang disampaikan oleh para Nabi terdahulu.
2. Sifat malu semuanya terpuji dan senantiasa disyari’atkan oleh para Nabi terdahulu.
3. Hadits ini menunjukkan bahwa malu itu seluruhnya baik. Barangsiapa banyak rasa malunya, banyak pula kebaikannya dan manfaatnya lebih menyeluruh. Dan barangsiapa yang sedikit rasa malunya, sedikit pula kebaikannya.
4. Malu adalah sifat yang mendorong pemiliknya untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan yang buruk.
5. Malu yang mencegah seseorang dari menuntut ilmu dan mencari kebenaran adalah malu yang tercela.
6. Setiap agama memiliki akhlak dan akhlak Islam adalah malu.
7. Buah dari malu adalah ‘iffah (menjaga kehormatan) dan wafa' (setia).
8. Malu adalah bagian dari iman yang wajib.
9. Orang-orang Jahiliyyah dahulu memiliki rasa malu yang mencegah mereka dari mengerjakan sebagian perbuatan jelek.
10. Allah Azza wa Jalla Maha Pemalu dan menyukai sifat malu serta mencintai hamba-hamba-Nya yang pemalu.
11. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sosok pribadi yang sangat pemalu.
12. Malaikat mempunyai sifat malu.
13. Lawan dari malu adalah tidak tahu malu (muka tembok), ia adalah perangai yang membawa pemiliknya melakukan keburukan dan tenggelam di dalamnya serta tidak malu melakukan maksiat secara terang-terangan. Padahal Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ أُمَّـتِيْ مُعَافًى إِلاَّ الْـمُجَاهِرِيْنَ.

Setiap umatku pasti dimaafkan, kecuali orang yang melakukan maksiat secara terang-terangan.[34]

14. Para orang tua wajib menanamkan rasa malu kepada anak-anak mereka.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun XII/1430H/2009M. Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp.             0271-858197       Fax 0271-858196]
_______
Footnote
[1]. Lihat Raudhatul ‘Uqalâ wa Nuzhatul Fudhalâ' (hal. 53)
[2]. Madârijus Sâlikîn (II/270). Lihat juga Fathul Bâri (X/522) tentang definisi malu.
[3]. Lihat al-Haya' fî Dhau-il Qur-ânil Karîm wal Ahâdîts ash-Shahîhah (hal. 9).
[4]. Shahîh: HR.al-Bukhâri (no. 6117) dan Muslim (no. 37/60), dari Shahabat ‘Imran bin Husain.
[5]. Shahîh: HR.al-Bukhâri dalam al-Adâbul Mufrad (no. 598), Muslim (no. 35), Abû Dâwud (no. 4676), an-Nasâ-i (VIII/110) dan Ibnu Mâjah (no. 57), dari Shahabat Abû Hurairah. Lihat Shahîhul Jâmi’ ash-Shaghîr (no. 2800).
[6]. Shahîh: HR.Abû Dawud (no. 4012), an-Nasâ-i (I/200), dan Ahmad (IV/224) dari Ya’la.
[7]. Shahîh: HR.Muslim (no. 2401).
[8]. Shahîh: HR.Ibnu Mâjah (no. 4181) dan ath-Thabrâni dalam al-Mu’jâmush Shaghîr (I/13-14) dari Shahabat Anas bin Malik. Lihat Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 940).
[9]. Shahîh: HR.al-Bukhâri (no. 24, 6118), Muslim (no. 36), Ahmad (II/9), Abû Dâwud (no. 4795), at-Tirmidzî (no. 2516), an-Nasâ-i (VIII/121), Ibnu Mâjah (no. 58), dan Ibnu Hibbân (no. 610) dari Ibnu ‘Umar radhiyallâhu ‘anhu.
[10]. Fathul Bâri (X/522).
[11]. Shahîh: HR.al-Hâkim (I/22), ath-Thabrâni dalam al-Mu’jâmush Shaghîr (I/223), al-Mundziri dalam at-Targhîb wat Tarhîb (no. 3827), Abû Nu’aim dalam Hilyatul Auliyâ’ (IV/328, no. 5741), dan selainnya. Lihat Shahîh al-Jâmi’ish Shaghîr (no. 3200).
[12]. Shahîh: HR.Ahmad (II/501), at-Tirmidzî (no. 2009), Ibnu Hibbân (no. 1929-Mawârid), al-Hâkim (I/52-53) dari Abû Hurairah t . Lihat Silsilah al-Ahâdîts ash-Shahîhah (no. 495) dan Shahîh al-Jâmi’ish Shaghîr (no. 3199).
[13]. Lihat Jâmi’ul ‘Ulûm wal Hikam (I/497) dan Qawâ’id wa Fawâ-id (hal. 179-180). Cet. I Dâr Ibni Hazm.
[14]. Lihat Syarh al-Arba’în (hal. 83) karya Ibnu Daqîq al-‘Îed.
[15]. Shahîh: HR.al-Bukhâri (no. 6119).
[16]. Fathul Bâri (X/522).
[17]. Shahîh: HR.al-Bukhâri (no. 110), Muslim (no. 30), dan selainnya dengan sanad mutawâtir dari banyak para Shahabat.
[18]. Lihat Jâmi’ul ‘Ulûm wal Hikam (I/498) dan Qawâ’id wa Faawâid (hal. 180)
[19]. Fathul Bâri (X/523).
[20]. Lihat Madârijus Sâlikîn (II/270).
[21]. Shahîh: HR.al-Bukhâri (no. 6117) dan Muslim (no. 37).
[22]. Jâmi’ul ‘Ulûm wal Hikam (I/501).
[23]. Lihat Qawâ’id wa Fawâ-id (hal. 181).
[24]. Shahîh: HR.al-Bukhâri (no. 7).
[25]. Hasan: HR.at-Tirmidzi (no. 2458), Ahmad (I/ 387), al-Hâkim (IV/323), dan al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (no. 4033). Lihat Shahîh al-Jâmi’ish Shaghîr (no. 935).
[26]. Fathul Bâri (X/522).
[27]. Lihat Qawâ’id wa Fawâid (hal. 182).
[28]. Atsar shahîh: Diriwayatkan oleh al-Bukhâri secara mu’allaq dalam Shahîh-nya kitab al-‘Ilmu bab al-Hayâ' fil ‘Ilmi dan Ibnu ‘Abdil Barr dalam al-Jâmi’ bayânil ‘Ilmi wa Fadhlihi (I/534-535, no. 879).
[29]. Atsar shahîh: Diriwayatkan oleh al-Bukhâri dalam Shahîhnya kitab al-‘Ilmu bab al-Hayâ' fil ‘Ilmi secara mu’allaq.
[30]. Shahîh: HR.al-Bukhâri (no. 130) dan Muslim (no. 313).
Maksud hadits ini ialah, wajib bagi laki-laki dan wanita mandi janabat apabila ia mimpi jimâ’ (bersetubuh) lalu keluar mani. Apabila ia mimpi jima’ tetapi tidak keluar mani maka tidak wajib mandi. Adapun jika suami-istri jimâ’ (bersetubuh) keduanya wajib mandi meskipun tidak keluar mani.
[31]. Lihat al-Wâfi fî Syarh al-Arba’în an-Nawawiyyah (hal. 153).
[32]. Raudhatul ‘Uqalâ wa Nuzhatul Fudhalâ' (hal. 55).
[33]. Ibid (hal. 55).
[34]. Shahîh: HR.al-Bukhâri (no. 6096) dan Muslim (no. 2990) dari Abû Hurairah
Shahîh: HR.al-Bukhâri (no. 6096) dan Muslim (no. 2990) dari Abû Hurairah .

Rabu, 05 Desember 2012

Pengertian Jaringan Komputer



 Jaringan Komputer  :  Pengertian Jaringan Komputer 

Pengertian dari Jaringan komputer adalah sekumpulan komputer, serta perangkat-perangkat lain pendukung komputer yang saling terhubung dalam suatu kesatuan. Media jaringan komputer dapat melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling melakukan pertukaran informasi, seperti dokumen dan data, dapat juga melakukan pencetakan pada printer yang sama dan bersama-sama memakai perangkat keras dan perangkat lunak yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer, ataupun perangkat-perangkat yang terhubung dalam suatu jaringan disebut dengan node. Dalam sebuah jaringan komputer dapat mempunyai dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program – program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan. 

Manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer, yaitu :
  •  Sharing resources
Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.
  • Media Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainnya.
  •  Integrasi Data
Jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya. Oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi yang memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.
  • Pengembangan dan Pemeliharaan
Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya, karena setiap pembelian komponen seperti printer, maka tidak perlu membeli printer sejumlah komputer yang ada tetapi cukup satu buah karena printer itu dapat digunakan secara bersama – sama. Jaringan komputer juga memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya, misalnya untuk memberikan perlindungan terhadap serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada pada komputer pusat.
  • Keamanan Data
Sistem Jaringan Komputer dapat memberikan perlindungan terhadap data. Karena pemberian dan pengaturan hak akses kepada para pemakai, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.
  •  Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan pemakaian sumber daya secara bersama – sama, akan mendapatkan hasil yang maksimal dan kualitas yang tinggi. Selain itu data atau informasi yang diakses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat segera langsung diketahui oleh setiap pemakai.

Perkembangan Trend Fashion Wanita

Wanita merupakan mahkluk ciptaan tuhan yang selalu sibuk dengan tampilan dirinya karena keindahan wanita tidak akan habis diexplor sampai akhir dunia. Berikut ini adalah perubahan fashion wanita dalam tiga jaman.

Fashion 1980′s

Fasion 1990′s

fashion 2012
Dari perkembangan tiga jaman tersebut dari fisik wanita semakin cantik, anggun, dan elegan. jika dilihat dari keterbukaannya wanita diakhir jaman mungkin akan semakin terbuka (Joke: bajunya), hal tersebut dapat dilihat dari cara berpakaian.
Dilihat dari Mata lelaki perkembangan Fashion wanita semakin membuat gairah semua lelaki makin tinggi. sebagian besar lelaki memandang wanita dari fisiknya, sehingga dengan perkembangan fashion wanita yang berpakaian semakin minim akan semakin memperjelas bentuk fisik wanita itu sendiri dan semakin menjadi pusat perhatian para lelaki (Male Thing).
Mata lelaki memperhatikan dapat timbul hal positif yaitu sanjungan, tetapi juga dapat menimbulkan hal negatif yaitu kriminal (misal: perkosaan) .
Dengan mendalami hal di atas ; disarankan kepada para wanita agar berhati-hati dalam mengikuti Fashion berpakaian, karena itu dapat merugikan anda. Tetapi jika anda tetap nekat, jangan kaget jika negatif itu dapat menguntungkan anda karena bayaran dari hidung belang (jika memang itu profesi anda). Atau untuk para wanita yang Heaven oriented dapat mengubah jalur Fashionnya seperti dibawah ini.




Model kebaya muslim hampir sama dengan model kebaya modern lainnya, perbedaannya hanya pada ukuran, puring dan payet yang terlihat lebih sopan dan tertutup. Kainnya tidak transparan menembus kulit, sebab hal ini merupakan salah satu dari syarat kriteria baju muslim itu sendiri.
Aneka model kebaya muslim yang ada saat ini juga bisa dikenakan pada berbagai acara, baik resmi maupun undangan pesta. Bagi Anda yang ingin mengenakan pakaian pengantin dengan desain kebaya juga tersedia model kebaya muslim untuk pengantin. Corak warna serta model yang ada pun cukup beragam. Model kebaya muslim ini sangat cocok untuk Anda yang ingin memilih tampilan kedaerahan namun tetap memenuhi syariat sebuah busana muslim.
Model Kebaya Muslim – Saat memilih model kebaya muslim sebagai pilihan busana Anda, yang paling penting adalah kemahiran Anda memadu padankan corak dan motif jilbab yang sesuai. Sebagus apapun busana yang Anda pakai, jika salah dalam memilih desain jilbab yang sesuai maka hasilnya tetap akan membuat mata risih memandang. Pilih corak jilbab yang senada dengan warna baju. (http://4.bp.blogspot.com)
Tetapi semua itu kembali kepada pilihan anda sebagai wanita, senyum dan damai untuk semua wanita.
About these ads

Minggu, 02 Desember 2012

Wisata Cilacap: Keindahan Teluk Penyu di Tepian Nusakambangan


133531706481472460
Masa liburan memang cocoknya dinikmati bersama keluarga, tentu bagi yang sudah berkeluarga. Bagi yang bujangan ya sendiri aja. Jangan sewot bagi para bujangan. Kata Bang Haji Oma, bujangan itu enak kan. Kemana-mana pergi tak ada yang nglarang. hehehe..kok ngelantur sih tulisannya.
Ok, kembali ke Lap-Top.
Sebagai orang asli Cilacap, saya sudah tak asing lagi dengan keindahan salah satu daya tarik wisata di kota cilacap yaitu pantai teluk penyu. Minggu terakhir masa liburan Maret lalu, saya manfaatkan jalan-jalan bersama keluarga menuju ke sebuah teluk yang terletak tak jauh dari Pulau Nusakambangan. Sebuah pulau yang sangat cocok bagi para “pelanggan setia” Hotel Prodeo.
13353420601123814494Suhu udara waktu itu tak begitu panas, karena memang masih berada di musim penghujan. Walaupun musim kali ini susah sekali diprediksi, tapi kalau musim penghujan biasanya suasana alam pun sangat bersahabat untuk jalan-jalan dan menikmati keindahan alam. Disana-sini nampak hehijauan.
Sepanjang garis pantai teluk penyu pun dipenuhi hehijauan pohon waru dan sebagian tumbuhan lainnya. Sangat asri dan hijau. Seperti semboyannya kota cilacap, BERCAHAYA. Bersih Ceria Hijau Aman dan Jaya.
13353422621900966327Di sisi kiri jalanan dari arah kota menuju ke arah teluk penyu, berjajar rumah-rumah makan yang menawarkan aneka menu makanan laut. Pengunjung tinggal memesan ikan dan kawan-kawannya yang masih mentah, kemudian penjaga warung makan akan segera memasaknya. Tinggal tunggu tanpa memakan waktu lama, maka makanan yang gurih dan lezat siap disantap.
Soal harga, insha allah masih terjangkau oleh kantong. Asal jangan kantong kering saja!
OK, kita lewati dulu urusan makanan ini. Kita lanjut dengan cerita indahnya teluk penyu ini. Sepanjang pantai teluk penyu terdapat beberapa jembatan pemecah ombak yang menjorok ke teluk. Disamping berfungsi sebagai pemecah ombak, jembatan ini juga sangat bermanfaat bagi para wisatawan untuk berjalan ke ujung jembatan dan menikmati deburan ombak teluk penyu dan melihat dari dekat ikan-ikan yang berenang. Sebagain pengunjung memanfaatkannya untuk memancing ikan dan mengekspresikan hobi fotografinya.
1335342854298224530Lagi asyik bercengkrama dengan istri tercinta dan anak-anak, tiba-tiba ada seorang bercelana pendek dan memakai kaos oblong datang mendekati. ‘Pak, naik perahu pak, cukup 50 ribu saja ke pantai pasir putih’, tawarnya. ‘Nggak Pak, makasih tawarannya’ saya bilang. Istri tercinta bilang, ‘Nggak usah bi, dah pernah naik’. Akhirnya nggak jadi deh naik perahunya, batin saya.
Akhirnya lelaki pengayuh perahu itupun pergi meninggalkan kami. Selang beberapa lama, anak saya meminta naik perahu. Wah cocok nih, batin saya. Saya juga pengin naik perahu. Maklum lah belum pernah menyeberangi teluk penyu. Tawar menawar pun perlu, akhirnya harga deal cukup 40 ribu rupiah untuk 2 dewasa dan 2 anak-anak. Perahu dengan satu mesin ini, segera diarahkannya menuju sebuah tepian pulau nusakambangan, yang dia bilang akan menuju ke arah sebuah pantai yang dikenal dengan pantai pasir putih.
Anak-anak pun nampak sangat ceria dan menikmati wisata ini. Sepanjang perjalanan menuju pantai pasir putih, anak-anak bermain air. Tangan-tangan mereka disentuhkannya ke air teluk penyu yang dingin. Tak lupa foto-foto juga diambil untuk mengabadikan acara jalan-jalan ini.
Nun jauh di arah timur, nampak beberapa kapal pengangkut batubara. Kapal-kapal ini menuju ke arah sebuah pembangkit listrik tenaga uap yang mensuplai listrik jawa bali. Nampak juga kapal-kapal nelayan yang sedang mencari ikan. Kemudian di arah barat dekat pantai, terlihat 1 kapal tanker yang sangat besar. Ya mungkin kapal pengangkut minyak. Karena memang tak jauh dari area unit pengolahan minyak wilayah IV kota cilacap.1335342479726888559
Sesampai di tepian pulau nusa kambangan, kami mengurungkan niat untuk turun dari perahu. Kata istri saya, ‘pantai pasir putihnya kurang begitu menarik’. ‘Ya udah, balik aja pak’, kata saya kepada pemilik perahu itu. Langsung saja, nahkoda perahu ini memutar balik arah perahu menuju ke tepian pantai. Sekitar 30 menitan, kami sudah kembali lagi ke tepian teluk penyu.
Nyaman sekali rasanya. Sejuknya udara pantai dan hijaunya pepohonan membuat badan ini terasa segar kembali. Memang sekali-kali kita harus menyempatkan waktu untuk berekreasi bersama keluarga di tengah sibuknya aktifitas pekerjaan sehari-hari.1335343546929569455
Panorama sebuah teluk di dekat kota cilacap bisa menjadi alternatif bagi anda untuk menikmati liburan. Selepas menikmati keindahan dan kesejukan pantai teluk penyu, anda bisa melanjutkan perjalan ke sebuah benteng tua, Benteng Pendem. Lokasi benteng ini tak jauh dari teluk penyu. Tinggal lurus saja ke arah selatan, maka anda akan sampai ke wisata bersejarah ini. Selamat berwisata dan menikmati liburan anda.
Dukhan, 24 April 2012
 

Musik

MEDIA HIBURAN MUSIK DI WAKTU SENGGANG SEBUAH KAJIAN SOSIOLOGIS


  1. 1.     Pendahuluan
Media hiburan musik pop di waktu senggang
Mendengarkan musik menjadi suatu hal yang biasa, bahkan menghibur untuk menghilangkan kejenuhan aktivitas yang dilakukan sehari-hari, mendengarkan musik memberikan makna bagi pendengarnya untuk merasakan melodi lirik-lirik dalam lagu pop dan menyanyikan secara bebas dan beban terasa hilang. Hiburan musik pop merupakan salah satu media yang mudah di dapatkan dimana-mana, dan merupakan bagian kehidupan yang tidak pernah lepas. Industri musik telah memproduksi berbagai macam lagu pop untuk kepentingan industri sekaligus menawarkan hiburan sementara bagi orang-orang modern yang mengalami stress pekerjaan maupun permasalahan lainnya. Mendengarkan music mengalihkan perhatian sementara hingga radio maupun televisi hingga internet, telepon dipenuhi figure music-musik yang didisain untuk memenuhi keinginan masyarakat yang setiap harinya mengkonsumsi musik.
Permasalahan yang muncul adalah ketergantungan menghindari persoalan dengan mendengarkan musik bahkan menganggu ketenangan orang lain dengan menyalakan musik Pop keras-keras dan terhanyut dalam hayalan semata. Menurut Adorno dalam esainya “ On Popular Musik” ada  tiga hal spesifik tentang musik pop yaitu distandarisasikan dari hal yang begitu umum hingga segi-segi yang paling spesifik, hadirnya keberhasilan pola lirik-lirik yang menyentuh diekploitasi untuk kepentingan komersial yang memuncak pada “ Kristalisasi standar” adanya hit-hit lagu dalam sebuah tangga music  menjaga kekonsistenan para pendengar musik. Kedua, Musik pop memberikan dorongan pendengaran pasif sehingga pihak industry music memiliki strategi dalam mendapatkan keuntungan dengan menegaskan dunia seperti apa dalam imajinatif konsumsi music pop, music yang bernada serius memberikan sentuhan imajinatif keterlibatan pendengarnya dengan dunia seharusnya. Musik Pop juga memiliki korelasi non-produktif dengan kehidupan di kantor, pabrik maupun di tempat kerja. Ketegangan dan kebosanan kerja yang dialami semua orang baik laki-laki maupun perempuan serta penghindaraan terhadap kelelahan fisik dan mental di waktu luangnya. Masyarkat yang berada dalam kondisi bekerja membutuhkan stimulasi musik pop yang memuaskan imajinatif bahkan harapan pendengarnya.
Ketiga, menurut Adorno yaitu music pop beroperasi seperti “ semen sosial” fungsi sosio-psikologisnya adalah penyesuaian fisik dengan mekanisme kehidupan saat ini dalam diri konsumen musik Pop. “ penyesuaian ini memanifestasikan dirinya sendiri dalam dua tipe sosial-psikologis utama perilaku massa. Tipe penurut yang “ ritmis” dan tipe “ Emosional” serta yang pertama menari-nari dalam pemalingan perhatian pada ritme eksploitasi dan opresinya sendiri dan kedua berkubang dalam kesengsaraan yang sentimental, lupa akan kondisi eksistensi yang nyata.[1]
  1. 2.      PEMBAHASAN
KONSTRUKSI MEDIA MUSIK POP            
Music pop merupakan hiburan yang menurut Richard Dyers ( During,1993:271-272) adalah respon emosi jiwa dan perkembangannya implikasi emosi diri, yaitu suatu tanda keinginan manusia yang meronta ingin ditanggapi dan memenuhinya. Prinsip-prinsipnya seperti kesenangan yang tertanam dan menjelma dalam kehidupan manusia sehingga membentuk budaya manusia. Hiburan mendengarkan music pop diwaktu senggang memberikan kesenangan menjadi sebuah kelarutan kebutuhan manusia yang lebih besar bahkan kadang  menjadi eksistensi kehidupan manusia. Kesenangan juga membuat manusia manja dan terbiasa dengan kehidupan yang serba mengagumkan.[2]
Dalam dunia kapitalis, hiburan bahkan budaya di masyarakat menjadi produk industri seperti halnya music pop, para konsumen merasa tidak puas jika hanya sebentar mendengarkan lagu-lagu kesukaannya hanya diwaktu senggang tetapi ingin terus menerus sehingga muncul industry-industri rekaman suara, VCD lagu-lagu yang hits, bahkan konser-konser para penyanyinya dan masyarakat begitu antusiasnya mengidolakan penyanyi-penyanyi music pop sehingga menirukan segala atribut pakaian hingga perilakunnya. Pada Konteks ini, Theodor Adorno dan Max Horkheimer mengatakan bahwa budaya industry adalah media tipuan. Kedua tokoh itu mempercayai bahwa hilangnya keperibadian yang tulus seperti kemampuan menggambarkan keadaaan yang nyata karena budaya telah berubah menjadi alat industry serta menjadi standar ekonomi kapitalis.  Musik Pop merupakan bagian dari budaya populer serta menjadi budaya elite dalam masyarakat tertentu sehingga ada sentuhan hegemoni  serta dorongan membentuk suatu budaya yang mempertontonkan hiburan dan memberikan kesan yang konsumtif.


Kepentingan pihak produksi music pop yaitu bagaimana mengkonstruksi kebutuhan music pop sebagai bagian dari kehidupan manusia yang ingin lepas dari aktivitas yang membosankan dengan mendengarkan music maupun mengikuti konser-konser bahkan mengikuti menyanyi dengan merasakan suasana hati sama dengan apa yang digambarkan lirik-lirik lagu. Penciptaan citra bahkan makna yang terkandung di dalam lirik-lirik lagu membangun kesadaran palsu untuk menikmati kesenangan yang luar biasa serta sifat ketergantungan sebuah pelarian dari kegelisahan emosi manusia. Konstruksi media music pop dilakukan secara bertahap dan berlahan-lahan, dirancang berdasarkan konsep logika pemasaran perilaku sosial masyarakat. Konstruksi yang terkait bahasa dalam lirik-lirik lagu, menurut Berger dan Luckmann ( 1990: 92) menjadi sebuah tempat penyimpanan kumpulan besar endapan-endapan kolektif yang dapat diperoleh secara monotetik artinya sebagian keseluruhan yang kohensif dan tanda merekonstruksikan lagi proses pembentukannya semula. Bahasa yang melankolis digunakan sebagai signifikasi makna-makna yang dipahami sebagai pengetahuan yang relevan dengan masyarakatnya sebagaimana Berger dan Luckmann ( 1990: 100) mengatakan pengetahuan itu dianggap relevan bagi semua orang dan sebagian lagi relevan bagi semua orang dan sebagian lagi hanya relevan bagi tipe-tipe tertentu.
Dalam gagagasan konstruksi sosial yang dibangun dari lagu-lagu pop menjadi bagian yang tidak terhindarkan dalam mengisi waktu senggang bahkan muncul-munculnya tempat karoke yang kebanyakan berisi music-musik pop yang sedang hit serta digandrungi oleh kaum remaja bahkan segala kalangan usia. Gagasan konstruksi sosial telah dikoreksi oleh gagasan dekonstruksi yang melakukan interpretasi terhadap teks, wacana dan pengetahuan masyarakat. Gagasan ini dimulai oleh Derrida ( 1978) yang terkenal dengan gagasan-gagasan dekonstruksi yaitu melahirkan tesis-tesis keterkaitan dengan kepentingan dan metode penafsiran atas realitas sosial termasuk dalam hal ini budaya pop music. Kekaguman masyarakat dalam mendengarkan bahkan menyanyikan lagu dimanfaatkan benar-benar oleh para pemilik modal untuk memproduksi keping-keping DVD, CD, Kaset lagu, bahkan di dalam televise, radio, computer, telefon serta alat-alat elektronik lainnya dipenuhi oleh beragam lagu-lagu yang menarik serta alat-alat elektronik lainnya dipenuhi oleh beragam lagu-lagu yang sedang hits.
KONSUMSI EKONOMI MUSIK POP
Lirik-lirik lagu yang didengarkan membuat para pendengarnya terlena dan memasuki dunia imajinatif untuk menghilangkan kebosanan dan kejenuhan akibat aktivitas manusia yang terus menerus berkerja bahkan waktu senggang digunakan sebagai waktu kerja mengkonsumsi music pop. Menurut Griel Marcus sampaikan adalah bunyi yang dapat kita rasakan lebih dahulu sebelum menjadi kenyataan-kenyataan untuk dipahami. Penulis lirik berkerja berdasarkan kewajaran bahasa sehingga kata-kata dan frasa yang paling lumrah menjadi tampak penuh acuan dan lelucon lihai. Budaya music pop dalam lagu, majalah, konser, festival, music, wawancara dengan bintang pop, film dan sebagainya membantu memperlihatkan suatu pemahaman identitas di kalangan muda untuk dikonsumsi. Menurut Hall dan Whannel membandingkan music pop dengan music jazz tanpa mengunggulkan music jazz secara estetis maupun emosional jauh lebih baik karena suatu penghargaan ketimbang music pop, music klasik bahkan music jazz adalah music populer. Musik pop mempertontonkan suatu realisme emosional antara laki-laki dan perempuan  yang mengidentifikasikan diri dengan kolektif dengan fiksi-fiksi belaka.
Hal menonton media audiovisual terkesan lucu terlihat bahwa masyarakat seakan-akan hidup dalam dunia imajinatif, pasif dan menjadi suatu kebiasaan dalam menonton. Disini peran para Copywriter dan Visualizer berusaha tidak monoton dalam merancang memberikan  sentuhan music dengan alunan-alunan yang merdu yang mendorong masyarakat merasa sentuhan situasi yang ditayangkan bahkan music yang berisi kegembiran, kesedihan, percintaa  bahkan berbau kekerasan ditampilkan dalam bentuk seperti realitas sosial ynag terjadi. Pihak produksi rekaman maupun industry-industri music mengambil banyak keuntungan dari media music pop yang digandrungi oleh semua kalangan, suara manusia di jadikan komoditi yang benar-benar memberikan profit bagi kepemilikan modal, penjualan penampilan, suara bahkan lirik-lirik lagu dengan suasana emosional yang menyentuh memberikan nilai yang besar bagi industry pemasaran music. Banyak orang harus mengantri berjam-jam demi untuk melihat konser penyanyi yang sedang pop dengan lagu-lagu yang sering dinyanyikan di media televise, radio, internet, telepon seluler bahkan di ruang public untuk mengisi waktu luang menunggu, maupun dalam aktivitas kerja dan music pop merupakan bagian kehidupan yang tidak terhindari sehingga menjadi produk yang berharga untuk dijualbelikan.

  1. 3.      KESIMPULAN
Media menjadi sebuah agen perubahan yang besar terkait perubahan secara mikro dan makro yang ikut andil dalam berperan melanggengkan struktur sosial serta membuka lebar liberalisasi di mana ada suatu kebebasan dalam pasar global, ikut tersentuhnya media audiovisual yang populer di kalangan masyarakat adalah media music pop yang berisi beragam lirik-lirik lagu yang tampilan/tayangan serta menyajikan berbagai sajian nontonan yang menghibur, menciptakan emosional bahkan adopsi perilaku yang ditampilkan sebagai realitas sosial yang ada dan tentunya bukan berarti menyajikan fakta yang sebenarnya baik yang berupa data, informasi. Media music pop yang ditampilkan media televisi memberikan pengaruh yang besar terhadap penciptaan konstruksi sosial yang terjadi, bahkan menciptakan kelas sosial, adanya perbedaan gender dalam menanggapinya sebagai pendengar serta perilaku-perilaku yang memberikan kesempurnaan hidup yang banyak diimpikan masyarakat.
Media music pop adalah media yang mudah untuk mempersuasif masyarakat dalam  pemaknaan kehidupan yang keras, bahagia, sedih dan berbagai perasaan,  pemaknaan yang tersirat memberikan makna yang sungguh realitas terjadi, di mana pemaknaan yang tersirat memberikan makna yang sungguh realitas terjadi, di mana pemaknaan ini mengandung kontradiksi yang berlawanan, di mana terciptannya kesenjangan sosial yang akan terjadi, bahwa iklan memberikan perbedaan-perbedaan terkait realitas yang akan dibangun walaupun tujuan awalna sebagai sarana memperkenalkan produk serta menjualnya tetapi pemaknaan bukan saja menjual produk tetapi memberikan pemahaman yang terkait budaya serta menjadi suatu kebiasaan yang tidak terlepas dari kehidupan yaitu penanaman ideologi-ideologi yang kontras dengan realitas sosial yang ada dan hanya menciptakan kesadaran palsu semata, di mana kapitalisme menjadi ujung tombak dalam mencapai ke untungan sehingga strategi yang efektif untuk melanggengkan adalah dengan media music pop  di mana produk-produk rekaman suara, tampilan video yang telah di produksi dapat di terima masyarakat luas bahkan menjadi produk-produk yang dapat menembus pasar global yang menaikkan ranking, lewat media khususnya dalam hal penawaran penjualan yang terkait pasar bahkan menciptakan budaya konsumerisme dan berkembangkan pasar-pasar modern melalui penayangan  video klip music pop sehingga masyarakat menjadi terhegemoni dan terkonstruksi.



DAFTAR PUSTAKA
Barthes, Roland. 1972. Membedah Mitos-Mitos Budaya Massa : Semiotika atau Sosiologi Tanda, Simbol dan Representasi. Yogyakarta : JALASUTRA
Lull, James. 1997. Media Komunikasi Kebudayaan suatu Pendekatan Global. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Rusbiantoro, Dadang. 2008. Generasi MTV. Yogyakarta: JALASUTRA
Storey, John. 1996. Cultural Studies dan Kajian budaya Pop. Yogyakarta: JALASUTRA
Sztompka, Piotr. 1993. The Sosiology of Social Change. Jakarta: PRENADA MEDIA GROUP
Tester, Keith. 2003. Media, Culture and Morality. Yogyakarta: Kreasi Wacana Yogyakarta

Hobby

Memulai Koleksi Uang Kuno


Memulai koleksi uang kuno
Setiap orang mempunyai hobby yang berbeda, ada yang senang menonton film, ada yang senang memancing, ada juga yang senang mengumpulkan buku komik, dan lain sebagainya. Salah satu hobby yang cukup langka adalah mengumpulkan uang kuno, yang dalam bahasa kerennya disebut NUMISMATIK. Hobby yang satu ini termasuk unik karena kesukaran dalam memperoleh informasi maupun "barangnya" itu sendiri. Selain itu hobby jenis ini sangat menuntut kesabaran, ketelitian dan tentu keuangan yang mencukupi.

Untuk menjadi seorang kolektor yang baik, banyak sekali hal-hal yang perlu dipelajari. Pertama, seorang kolektor harus mempunyai minat dan kemauan untuk belajar. Banyak literatur dan perkumpulan yang dapat dijadikan acuan, seperti:
1. Katalog Uang Kertas Indonesia cetakan 1996, 2005 ataupun 2010
2. Katalog Uang Logam Indonesia
3. Standard Catalog of World Paper money (Krause)
4. Catalogue of paper money (Johan Mevius)
5. Katalog lelang dari berbagai balai lelang baik internasional maupun lokal
6. Majalah/literatur terbitan Asosiasi Numismatik Indonesia
7. Informasi dari internet seperti blog ini atau lain sebagainya
Dari sumber2 informasi tersebut di atas kita dapat mempelajari banyak hal tentang uang kuno seperti:
(1) Jenis atau seri, contoh: seri Sukarno 1960, seri Bunga Burung 1959, seri Pekerja 1958 dan sebagainya.
(2) Harga dari masing2 uang tersebut, yang sangat dipengaruhi oleh kualitasnya, semakin baik kualitas suatu uang tentu semakin mahal harganya, demikian juga sebaliknya. Karena itu sangatlah penting bagi para kolektor untuk mempelajari kualitas suatu uang. Terdapat istilah2 khusus tentang kualitas uang kertas, seperti Uncirculated, Extremely Fine, Very Fine, Fine, Very Good, Fair dan lain-lain.
Supaya tidak menimbulkan perbedaan pendapat tentang kualitas suatu uang kertas maka kalangan numismatik membutuhkan suatu standarisasi, yang disebut grading.
The international Bank Note Society (IBNS) menerapkan standarisasi grading yang terdiri dari :
1. UNC atau Uncirculated : yaitu keadaan sempurna dengan semua sudut tajam, tidak ada cacat sedikitpun, bersih, dan permukaan kertas masih berkilau. Sebagai ilustrasi adalah selembar uang kertas yang diambil dari segepok uang baru yang masih tersegel.

Uncirculated (UNC)




2. AU atau Almost Uncirculated : keadaan uang yang hampir sama dengan di atas tetapi ada minor mishandling seperti lipatan pada sudut, atau lipatan halus pada bagian tengah, tetapi tidak boleh keduanya, selain itu kondisi uang harus bersih dan berkilau seperti aslinya, semua sudut harus tajam.




NICA 500 gulden kondisi Almost uncirculated (AU)
3. EF/XF atau Extremely Fine : kertas dalam keadaan baik, crisp atau kaku, masih memiliki kilau pada permukaan, dan memiliki maksimum 3 lipatan tipis atau satu lipatan tajam, sudut sedikit membundar.

Wayang 50 gulden kondisi Extremely Fine (EF/XF)

4. VF atau Very Fine : uang kertas telah dipakai namun masih tetap crisp, ada sedikit kotor dan beberapa lipatan vertikal dan horisontal namun tidak sobek.

Wayang 200 gulden kondisi Very Fine (VF)

5. F atau Fine : uang telah sering terpakai dengan beberapa lipatan dan tidak crisp lagi, tidak terlalu kotor, mungkin ada sedikit sobek pada bagian margin tetapi tidak masuk ke gambar, warna masih jelas.

Gedung 30 gulden kondisi Fine (F)

6. VG atau Very Good : uang telah terpakai berkali-kali namun kertas masih utuh, terdapat sobekan pada sudut sehingga tidak tajam lagi, ada sobekan yang masuk hingga ke gambar, mungkin ada bekas karat, dan pada bekas lipatan mungkin ada lubang /sobekan kecil, kertas layu tetapi tidak ada bagian yang hilang karena sobek.

Coen 200 kondisi Very Good (VG)

7. G atau Good : uang telah lama dipakai, warna telah memudar, bekas lipatan yang berkali-kali telah menyebabkan lubang atau sobekan pada bagian pinggir, mungkin ada bekas karat, kotoran atau grafiti, ada bagian yang hilang karena sobek.

ORI 10 rupiah baru kondisi Good (G)

8. Fair : seluruh kertas layu dan kotor akibat pemakaian yang berat, uang telah rusak, terdapat sobekan besar dan ada bagian besar yang hilang.

Barong 10.000 rupiah 1975 kondisi fair
9. P atau Poor : uang telah rusak berat akibat sobekan, karat, bagian yang hilang, grafiti ataupun lubang yang besar, mungkin ada bekas tambalan atau bekas potongan (trimming) pada bagian tepi untuk menutupi bagian yang rusak. Uang yang masuk kategori ini tidak layak dikoleksi kecuali hanya sebagai pengisi sementara atau memang termasuk uang yang sangat langka.

Pemandangan alam 2,5 rupiah 1951 kondisi Poor

Ada kalanya kualitas suatu uang kertas ada di antara 2 kategori, dalam kasus ini sebagian kolektor memakai istilah PLUS (+), MINUS (-) atau penambahan huruf a kecil (ABOUT), contohnya:
1. VF+ (Very Fine Plus), berarti grade berada di antara VF dengan EF tetapi lebih cenderung ke VF
2. VF++ (Very Fine Plus Plus) berarti gradenya berada di antara VF dengan EF tetapi lebih cenderung ke EF
3. aEF (About Extremely Fine), berarti gradenya hampir atau kira-kira berada di EF
4. UNC- (Uncirculated Minus), berarti hampir UNC dengan hanya sedikit sekali kekurangan
Semua cacat yang terdapat pada uang kertas juga harus disebutkan agar tidak terjadi kesalahpahaman seperti:
1. Coretan atau grafiti
2. Bekas selotip, lem atau karat
3. Lubang staples atau pin hole
4. Trimming atau bagian tepi yang di potong
5. Pressing atau disetrika
6. Cleaning, washing atau dicuci dengan menggunakan cairan pembersih
7. Repair atau perbaikan berupa tambalan atau lainnya
Adanya kondisi2 tertentu akan menyebabkan grading uang kertas tersebut menjadi turun sedikitnya satu tingkat.
Sekalipun telah ada standarisasi, perbedaaan grading antara para kolektor seringkali terjadi, masalah ini dapat timbul akibat beberapa faktor misalnya pengalaman, pencahayaan dan suasana yang berbeda. Grading sepantasnya dilakukan oleh orang ketiga yang berpengalaman dan tidak terlibat dalam transaksi.
Kritik dan saran hubungi : arifindr@gmail.com